JUDI, MUSUH KEKAYAAN

 on Kamis, 11 April 2024  

Satu musuh kekayaan yang harus kita lawan habis-habisan adalah judi. Itulah makanya judi mau saya bicarakan di blog ini.

Setiap habis maghrib, bila ada waktu luang, saya akan menyempatkan ngaji bersama anak, dan tadi, padahal saya sedang membicarakan masalah menghadap kiblat dalam shalat, tapi tak tahu bagaimana beloknya, tiba-tiba perbincangan saya bersama anak saya jadi masuk ke masalah judi.

Saya katakan ke anak saya, "Kalau tidak mau hidup sengsara, jangan dekat-dekat dengan yang namanya judi. Sekarang banyak orang bangkrut gara-gara judi, menanggung utang banyak gara-gara judi."

"Judi slot itu bagaimana Pak?"

Dengan pengetahuan seadanya, entah benar entah tidak saya pun berbusa-busa bicara, "Nah, judi slot itu pada mulanya ngasih menang ke pemainnya. Pasang sepuluh ribu, dapat seratus ribu. Orang yang judi kan jadi mikir, wow, dengan duit sedikit bisa dapat duit banyak, pasang lagi seratus ribu, dapat lima ratus ribu, pasang lagi dapat sejuta, pasang lagi dapat lima juta. Makin gila orang itu, makin berhalusinasi, "Oh ternyata cari duit mudah banget, tinggal masukin uang, keluar uang lebih banyak. Makin banyak masukin uang, makin banyak yang diterima." Ternyata setelah memasukkan uang lima juta, uang malah hilang. Setelah itu kan penasaran. "Aduh uangku hilang lima juta, harus dapat lagi. Harus saya masukkan lagi uang, biar lima juta itu bisa balik. Tapi pake uang apa ya? Uangku sudah habis." Ada motor, dijual dapat 10 juta. Yang lima juta masukkan lagi ke judi slot, tapi malah hilang. Begitu seterusnya dia memasukkan uang terus, tapi kalah lagi dan kembali kalah. Uang hasil jual motor habis, sekarang bingung mau cari uang ke mana lagi. Ada pinjaman online, maka diambillah pinjaman online, dipakai lagi judi, tapi kalah lagi.

Seperti itulah bagaimana polanya seorang bisa jatuh miskin dan bahkan menanggung utang gara-gara judi.

"Kalau gitu, yok Pak kita judi!" ucapan Si Nai mengangetkan saya.

"Hah? Ya jangan judi!"

Heran ini anak, baru saja saya menerangkan larangan judi, baru saja ngasih gambaran gimana seorang penjudi bisa jatuh miskin. Eh ini anak malah ngajak judi.

"Kan biar dapat duit. Nanti setelah sampai lima juta, udah berhenti!"

"Gak boleh."

Wah ini anak pasti malah mikir judi ini emang cara biar dapat duit.

"Tetap gak boleh."

Aduh, ini anak, gimana saya ngomongnya ya, akhirnya dengan panik  saya bicara, "Mau untung mau tidak, judi tetap gak boleh, sebab kita gak judi bukan karena judi bisa membuat miskin, tapi karena dilarang saja oleh Allah."

Ya Teman, akhirnya saya sadar, kalau meninggalkan hal yang diharamkan ini seharusnya bukan karena itu merugikan atau menguntungkan, tapi karena Allah sudah menyuruh meninggalkannya. Kalau Allah sudah melarang ya sudah, tak perlu mencari alasan buat pembenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

J-Theme